ATG Chapter 1045 - Menghancurkan Eksistensi "Divine Tribulation Realm" Sekali Lagi
Yun Che
tidak terus mundur lebih jauh lagi. Dia melihat dengan fokus Bunga “Feathered Ice Spirit Flower” untuk waktu
yang lama dan baru kemudian benar-benar mulai maju perlahan. Dia mendekati kera
“Giant Ice Armored Ape” yang sangat
berbahaya selangkah demi selangkah. Tetapi matanya masih memandang ke arah
bunga “Feathered Ice Spirit Flower”.
Mu Xuanyin
dengan jelas mengerti maksud Yun Che saat melihat dia bertindak seperti itu. Dia
merasakan amarah di dalam hatinya, "Dasar Bandit! Kamu mempertaruhkan
nyawamu hanya untuk keserakahan yang sesaat? Anak nakal ini tidak pernah
belajar!"
"Sungguh-sungguh,
mengapa dia bertingkah seperti ini hanya untuk Bunga “Feathered Ice Spirit Flower”!? Di Danau “Heavenly Netherfrost Lake”, padahal kamu bisa dengan mudah
menemukan bunga lain, yang pastinya jauh lebih baik dari bunga itu!"
Yun Che
perlahan-lahan mendekat, melangkah maju dengan sangat lambat. Aura yang berasal
dari kera raksasa itu semakin menakutkan saat ia semakin mendekatinya.
Meski ia
mengambil risiko besar dengan melakukan hal tersebut, Yun Che masih cukup
percaya diri dalam mencapai tujuannya. Dengan menggunakan “Moon Splitting Cascade” untuk menyembunyikan dirinya, bersama
dengan “Hidden Flowing Lightning”
yang membantu menyembunyikan auranya, dia yakin bahwa kera tersebut hanya bisa
merasakan keberadaan Yun Che jika kera tersebut melepaskan “Spirit Sense”-nya dan kera tersebut secara proaktif melihat sekeliling dengan
penuh perhatian,itupun masih akan sangat sulit bagi kera tersebut untuk
menemukan keberadaan Yun Che, bahkan dalam jarak tiga puluh meter saja, masih
tetap sulit.
Apalagi,
saat ini kera tersebut sekarang sedang mengantuk.
Di tengah
keheningan yang dingin, Yun Che terus melangkah maju sambil mempertahankan
pergerakannya yang sangat lambat dan diam-diam dia sampai di bunga “Feathered Ice Spirit Flower”. Dia tidak
mengalami rasa bahaya dalam pergerakannya menuju bunga itu. Yun Che hanya
berjarak sepuluh meter dari kera “Giant
Ice Armored Ape” saat ini. Yun Che bisa sedikit merasakan kera tersebut
menghela napas berat dalam tidurnya.
Tapi, tidak
ada perubahan yang aneh pada aura kera “Giant
Ice Armored Ape” itu. Itu adalah
bukti bahwa kera tersebut tidak merasakan kehadiran Yun Che.
Yun Che
bahkan lebih terkejut saat melihat Bunga “Feathered
Ice Spirit Flower” dari dekat. Ukurannya hanya seukuran telapak tangan
orang dewasa dan tujuh kelopaknya tampak seperti bulu ekor(?). Setiap kelopak
memancarkan aura yang berbeda, seolah-olah mereka semua adalah makhluk hidup
yang independen.
Bunga itu
memancarkan cahaya putih nan dingin, memberikan kesan yang sangat luar biasa
indah. Namun, saat Yun Che secara perlahan mendekatkan telapak tangannya ke
arah Bunga tersebut, ia tidak merasakan rasa dingin sama sekali. Bahkan, yang
ia rasakan adalah perasaan hangat dan nyaman, yang membuat orang merasa
tentram.
"Baiklah
..." Yun Che secara perlahan menyentuh Bunga “Feathered Ice Spirit Flower” dengan sangat hati-hati. “Sky Poison Pearl” pun bersinar dengan
cahaya samar setelah bunga itu dipetik dari tangkai.
Melihat
keseluruhan proses dari langit yang tinggi, Mu Xuanyin mengerutkan kening,
"Biar kuberi pelajaran!"
Seseorang
harus mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencapai tujuan mereka tapi tentu saja
merupakan hal yang tabu untuk melakukannya hanya demi memuaskan keserakahan
Anda untuk hal yang sebenarnya tidak perlu. Apa yang membuat Mu Xuanyin sangat
marah adalah meskipun Yun Che tahu bahwa Danau “Heavenly Netherfrost Lake” memiliki banyak bunga “Spirit Flower”, dia masih mengambil
risiko untuk mendekati hewan buas yang berada pada level “Divine Tribulation Realm” hanya untuk mendapatkan bunga “Feathered Ice Spirit Flower”.
Tindakannya benar-benar menggelikan!
Mu Xuanyin
dengan lembut mengangkat telunjuknya. Sebuah cahaya biru meledak seketika, cahaya
tersebut melaju dengan ujung yang tajam seperti jarum.
Yun Che
sangat melirik Bunga “Feathered Ice
Spirit Flower” sambil memegangnya di antara telapak tangannya. Tepat pada
saat Yun Che akan menyimpan bunga tersebut di “Sky Poison Pearl”, lingkungan sekitarnya berubah seketika. Rasa
bahaya yang amat sangat pun segera menusuk saraf di sekujur tubuhnya.
"Roar!!!!"
Aliran udara
yang tenang di tempat itu berubah total menjadi seperti saat tsunami. Kera “Ice Armored Ape” pun bangun dari
tidurnya dan mengaum dengan sangat keras. Yun Che, yang jaraknya hanya sepuluh
meter dari kera tersebut, hampir muntah darah akibat gelombang kejut yang
dihasilkan kera tersebut. Saat kera raksasa tersebut dengan liar melepaskan
kekuatannya, es dan salju di sekitarnya menjadi pecah karena saking hebatnya
kekuatan si kera. Sosok Yun Che juga menjadi terlihat seketika itu dan mata
kera lapis baja raksasa, yang memancarkan amarah yang sangat, dengan jelas
melihat Bunga “Feathered Ice Spirit
Flower” di tangan Yun Che.
"...?
!!" Yun Che pun menjadi ketakutan. Dengan cepat ia menyimpan bunga itu di
“Sky Poison Pearl” sebelum melarikan
diri secepat kilat.
Tidak peduli
makhluk apapun itu, semua makhluk butuh waktu untuk benar-benar siap bertempur setelah
terbangun dari tidurnya. Oleh karena itu, meski kera tersebut terbangun saat ia
ketahuan memetik Bunga “Feathered Ice
Spirit Flower”, Yun Che yakin bisa meninggalkan tempat itu dengan aman.
Tapi, kera
besar “Ice Armored Ape” itu tampak
sangat buas, seolah-olah seperti ditusuk dengan mantap menggunakan pisau. Hanya
beberapa saat yang lalu, kera itu berada dalam tidurnya yang lelap. Dan
sekarang, tampaknya benar-benar mengamuk, tepat setelah terbangun dari
tidurnya.
Sialan ...
Yun Che menggertakkan giginya.
Bagaimana
bisa keadaan berubah seperti ini? Mungkinkah ini merupakan karakteristik dari
hewan-hewan buas yang hidup di lembah “Mist
End Valley”?
Tidaklah
kebetulan bahwa kera “Ice Armored Ape”
itu sedang tidur di sekitar “Feathered Ice
Spirit Flower”. Kera tersebut memilih lokasi itu karena aura bunga tersebut
memiliki daya tarik yang sangat kuat. Bahkan jika kera itu tidak terbangun
dengan cara yang tekejut, kera itu akan segera terbangun dengan sendirinya
karena hilangnya aura dari “Feathered Ice
Spirit Flower” - meskipun Yun Che akan lolos meninggalkan tempat itu.
Tapi
sekarang, bukan hanya si kera terbangun dengan cara yang kasar dan mengejutkan,
tapi juga melihat Bunga “Feathered Ice
Spirit Flower” jatuh ke tangan Yun Che. Dengan demikian, aura amarahnya
segera berubah menjadi sangat dahsyat, seperti gunung berapi yang meletus dua
kali berturut-turut. Kera besar itu melompat tinggi ke udara saat mencoba
menghantam Yun Che dan mengepalkan tinjunya yang sangat besar dengan amarah yang
sangat dahsyat.
BOOM!!
Seolah udara
telah terguncang oleh petir, seluruh area dalam radius beberapa kilometer di
depan diselimuti oleh kekuatan mengerikan dari serangan tinju yang diluncurkan
oleh kera tersebut. Semua batu es, pohon besar, dan gletser pecah dan hancur
dalam sekejap, menyebabkan lapisan salju berubah mencaji gua dengan kecepatan
yang menakjubkan.
Merasakan
tanda bahaya yang menyesakkan dari belakang, Yun Che, yang tidak memiliki cara
untuk menghindari serangan tersebut, segera mengaktifkan "Rumbling Heaven", dan melepaskan “Sealing Cloud Locking Sun” dengan
segenap kekuatannya.
BOOM--
Seolah-olah
dia terkena pukulan palu yang amat berat, Yun Che terjatuh dengan sangat keras,
yang sekali lagi menghasilkan suara yang sangat keras di sekitar lingkungannya.
Sebuah lubang besar, dengan kedalaman puluhan meter, muncul di sekitar tempat
ia terjatuh.
"Sss
..." Yun Che cepat berdiri di dalam lubang besar itu. Seluruh tubuhnya
merasakan rasa sakit yang hebat dan juga mati rasa. Begitu dia bangun, darah
mengalir keluar dari sudut mulutnya, hidungnya dan telinga-jika bukan karena
dia segera mengaktifkan “Rumbling Heaven”
dan membuka “Evil God Barrier”,
kemungkinan terbaik sama saja dengan mati, bahkan jika dia selamat dari
serangan tersebut.
Itulah kedahsyatan
makhluk yang berada pada level “Divine
Tribulation Realm”!
Meskipun
secara teori dia telah menahan serangan itu, tapi bukan berarti Yun Che keluar
dari bahaya. Sebaliknya, dia bahkan tidak punya waktu untuk bernapas (dengan
terengah-engah sekalipun). Sebelum dia bisa menenangkan energi yang belum
stabil di dalam dirinya, Yun Che mendapati dirinya terbungkus cahaya merah yang
menyilaukan mata yang dilepaskan oleh mata si kera. Lengan besar dan kuat dari
kera tersebut kembali bergerak untuk menyerang Yun Che dari atas kepalanya, dan
secara cepat menghalangi pandangannya.
Yun Che
langsung bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat, sebelum membuka “Evil God Barrier” sekali lagi dengan
seluruh kekuatan yang dimilikinya.
BOOM!!
Tanah
terbelah dan tenggelam dan bahkan semua gunung kecil dalam beberapa kilometer
hancur dan roboh. Seolah-olah Yun Che dipukul oleh palu berat lagi, Yun Che
terpental tinggi ke langit. Terlepas dari kenyataan bahwa dia hanya terkena
gelombang kejutan yang tersisa dari serangan si kera, “Evil God Barrier” hancur berkeping-keping setelah bertahan
sebentar. Namun, dia berhasil berhasil melepaskan diri dari bahaya besar karena
bantuan skill itu.
Aura dan
darah Yun Che berubah menjadi kacau dan dia harus memberikan semuanya hanya
untuk menenangkan postur tubuhnya di udara. Dia meludahkan seteguk darah dan
mengertakkan giginya begitu keras sehingga gigi itu hampir hancur...
Melarikan
diri tidak akan berhasil! Pada dasarnya tidak mungkin melarikan diri dari hewan
buass itu. Jika saya terkena serangannya sekali lagi, saya akan berada dalam
bahaya yang mengerikan.
Dia hampir
mencapai batasnya dengan menggunakan seluruh kekuatannya untuk melakukan “Sealing Cloud Locking Sun” dua kali
berturut-turut di dalam mode “Rumbling
Heaven”.
Jika dia ingin
keluar dari sini hidup-hidup, hanya ada satu metode yang tersisa...
Bunuh saja
si kera itu!!
Sementara
dia memikirkan cara untuk mengatasi keadaannya saat ini, cahaya merah darah
yang dipancarkan dari mata kera itu telah menyelimuti dia lagi. Cahaya Itu
telah terkunci pada aura Yun Che, yang secara efektif membuat dia tidak dapat
menghindari serangannya. Kera raksasa itu memutar lengannya, bersiap untuk
menyelimuti lingkungan sekitar dengan kekuatan level “Divine Tribulation Realm”.
Ekspresi
suram muncul di mata Yun Che tapi dia tidak menunjukkan niat menghindar. Malah.
dia mengambil inisiatif untuk menyerang si kera “Giant Ice Armored Ape”. Tepat ketika hendak turun dengan lengan
besarnya, sesosok biru melintas di sekujur tubuhnya dan mengeluarkan auman naga
yang menggetarkan dunia.
“Roar!!!!!"
Kera “Giant Ice Armored Ape” bergetar hebat di
bawah pengaruh “Dragon Soul Domain”. Mata
buas yang menyeramkan sebelumnya berubah dengan cepat menjadi ketakutan dan
gerakannya juga terhenti sesaat. Tidak berniat untuk menahan apapun, Yun Che
melepaskan semua tenaga dalamnya, sambil ia langsung mengincar kepala kera “Giant Ice Armored Ape”.
Dia sambil
memegang “Cloud Butterfly Blade” di
tangan kanannya.
Saat ia
meletakkan tangan kirinya di “Cloud
Butterfly Blade”, sebuah sinar hijau menyala di pedang tersebut.
Waktu ia
meracuni Mu Hanyi di “Ice Wind Empire”,
dia hanya menggunakan setengah dari “Horned
Dragon’s Breath”, yang diberikan kepadanya dari Mu Xuanyin. Pada saat ini,
separuh yang tersisa telah ditaburi di “Cloud
Butterfly Blade”.
Lagi pula,
satu-satunya yang dimilikinya yang mampu membunuh kera “Giant Ice Armored Ape”, tak lain adalah “Horned Dragon’s Breath”!
Dia harus
menyuntikkan racun itu ke dalam tubuh kera “Giant
Ice Armored Ape” untuk secara efektif membunuh si kera. Tapi kera “Giant Ice Armored Ape” tidak hanya
memiliki pelindung es yang hebat, tubuhnya juga dilindungi oleh kekuatan “Divine Tribulation Realm”. Bahkan jika
ia memiliki “Cloud Butterfly Blade”
dan juga menggunakan “Rumbling Heaven”
dengan seluruh kekuatannya, dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk
membongkar pertahanan si kera dan menusuknya tepat ke dalam tubuhnya si kera.
Karena dia
hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan serangannya, dia tidak ingin
bertaruh pada sesuatu yang sangat tidak pasti.
Bagian yang
paling rapuh dari makhluk ... adalah matanya, tanpa keraguan sama sekali.
Menghadapi
kera “Giant Ice Armored Ape”, yang
sementara dalam keadaan ketakutan karena kekuatan “Dragon God”, tenaga dalam dan kecepatan Yun Che dengan cepat
meningkat sampai batasnya. Bergerak seperti bintang jatuh, dia menghunuskan pisau
yang tak berbentuk yang panjangnya satu kaki dan menembus tepat melalui kepala
lawannya ...
RIPPP!!
“Cloud Butterfly Blade” ditusuk dengan
kuat ke mata kanan kera “Giant Ice
Armored Ape” yang berukuran sebesar kepala orang dewasa. Tapi tak disangka,
suara yang dikeluarkan darinya saat terkena tusukan semakin mirip dengan batu kuat
yang dipotong.
"Rooa
... Woo ... !!!!!!"
Kera “Giant Ice Armored Ape” itu tiba-tiba
mengangkat bagian atas tubuhnya dan mengeluarkan suara kesakitan. Terdengar
suara teredam dari mulut Yun Che saat ia terpental terbang menjauh dari suara
tersebut. Detik berikutnya, penglihatannya menjadi gelap dengan mendadak. Di
tengah rasa sakit dan amarah yang dirasakannya karena mata kanan yang hancur,
kera “Giant Ice Armored Ape” mengayunkan
lengannya yang besar dengan cara yang tidak teratur, yang kebetulan menabrak
tubuh Yun Che.
Nnzz--
Yun Che
kehilangan kesadarannya dalam sekejap, saat itu Yun Che tidak merasa sedikit rasa
sakit. Dia hanya bisa merasakan tubuhnya melayang jauh di dunia yang hampa,
seperti daun mati tersapu badai.
"Oh
tidak!" Ekspresi Mu Xuanyin berubah saat melihat kejadian itu dan langsung
terbang ke arah Yun Che.
BANG!
Yun Che
terjatuh ke tanah dan tubuhnya hanya berhenti setelah menggali selokan yang
panjangnya beberapa ratus meter. Kesadarannya tinggal sedikit akhirnya mulai
pulih, yang kemudian dengan kejam memberikan rasa sakit yang lebih intens yang
bisa dirasakannya dari setiap bagian tubuhnya.
Pada dua
serangan sebelumnya yang dia terima, dia menggunakan “Evil God Barrier” dengan segenap kekuatannya dalam kondisi “Rumbling Heaven” yang aktif, yang
merupakan pertahanan terbaiknya. Selain itu, ia hanya harus tahan dari gelombang
kejut yang tersisa dari serangan si kera. Namun, ia masih mengalami luka organ
dalam meskipun telah mengaktifkan semuanya itu.
Kali ini,
dia tidak memiliki perlindungan dari “Evil
God Barrier” dan langsung terkena serangan kera “Giant Ice Armored Ape”.
Karena dia
bisa merasakan rasa sakit yang hebat, itu berarti dia telah merasakan kembali
inderanya. Yun Che perlahan membuka matanya dan dengan sigap menggerakkan jari
tangan kanannya. Kemudian, dia mengangkat lengannya dengan susah payah dan
membawanya ke belakang untuk mengambil batu es yang pecah. Sepertinya dia
berniat bangun berdiri. Tapi setelah mengangkat lengannya sampai batas
tertentu, dia menyadari bahwa seluruh lengannya telah memerah karena darah
segar yang mengalir...
Tulang-tulang
lengan kirinya benar-benar patah. Dia tidak bisa merasakan apa-apa darinya.
BANG!
Meskipun
mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengangkatnya, lengan itu akhirnya terjatuh
sebelum dia bisa berhasil mengangkatnya. Hanya rasa sakit yang hebat yang
tertinggal di tubuhnya dan sangat sulit untuk bergerak sedikit pun. Tak hanya
lengan kirinya, ia juga merasa bahwa tulang rusuk kiri dan tulang rusuknya
sebagian besar patah. Organ internalnya telah terkilir (bergeser) dengan jauh dan
ada banyak retakan di sekujur mereka.
"Aooo
... wooo !!"
"Woooaarr
~~~~"
Dia bisa
mendengar deru marah dan rasa sakit yang datang dari kejauhan (si kera). Di
kejauhan dalam pandangan Yun Che, dia melihat sosok besar menggeliat-geliat dan
kesakitan, sambil menutupi mata kanannya.
Mulai dari
mata kanan yang ditusuk oleh Yun Che, lapisan berwarna merah yang aneh mulai
menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya, menembus armor es yang menyelimuti
tubuhnya tersebut. Dalam sekejap mata, seluruh tubuh kera raksasa ditutupi
lapisan merah itu, setelah itu warna merah semakin berubah menjadi gelap dengan
kecepatan yang sangat cepat.
Segera,
tubuh si kera yang berwarna putih es berubah merah. Dia meronta-ronta dan teriakannya
menjadi semakin tidak berdaya sebelum jatuh dengan keras ke tanah, hanya bisa
menggerakkan sedikit badannya dalam keputusasaan.
"Heh
... hehe ..." berbaring dengan lemah di tanah, Yun Che tertawa meski
sangat cideranya parah. Dia benar-benar telah membunuh makhluk dalam level “Divine Tribulation Realm” sekali lagi,
setelah melakukan hal yang sama kepada Mu Hanyi tiga bulan yang lalu. Meski ia
mengandalkan “Dragon God Domain”dan “Horned Dragon Poison”dua kali, itu
merupakan keajaiban yang hanya Yun Che yang bisa melakukannya.
Dia mungkin
sangat terluka saat ini tapi hanya dia sendiri yang bisa bertahan setelah
terkena serangan selevel “Divine
Tribulation Realm” secara langsung. Jika ada orang lain pada umumnya,
termasuk orang-orang di dalam level “Divine
Soul Realm”, mereka pasti langsung hancur berantakan. Jangan berharap
mendapat kesempatan untuk menghembuskan nafas terakhir, bahkan tulang mereka
pun tidak akan tersisa sedikitpun.
Hanya saja
saat ini dia sangat terluka dan kondisinya bisa dikatakan menyedihkan. Dia
belum pernah terluka seperti ini bahkan saat dia bertarung sengit dengan
Xuanyuan Wentian di masa lalu.
Meski kera
lapis baja raksasa telah mati, kondisi berbahaya ini belum selesai. Dia masih
di tengah-tengah “Mist End Valley”.
Seekor binatang besar yang brutal bisa muncul di hadapannya kapan saja. Lupakan
untuk bersembunyi, berdiri saja tidak bisa. Bahkan seekor “Direwolf Winterfrost”, binatang paling lemah di lembah itu, bisa
dengan mudah membunuhnya.
Pada saat
itulah cahaya mulai berkilauan mengelilingi dadanya secara tiba-tiba. Cahaya itu
dengan cepat mengaktifkan formasi berukuran kecil, yang melepaskan cahaya yang
cukup untuk menutupi seluruh tubuhnya. Segera setelah itu, dia langsung
menghilang dari tempat itu.
Pada saat
ini, persis tujuh puluh dua jam telah berlalu sejak memasuki Lembah “Mist End Valley”. Oleh karena itu,
formasi spasial yang ditinggalkan Mu Xuanyin padanya, telah terpicu karena
kondisinya sudah terpenuhi. Dan dengan demikian, hukuman berat yang diberikan
kepadanya oleh Mu Xuanyin telah berakhir.
"Dia
benar-benar orang yang beruntung," gumam Mu Xuanyin, saat dia berdiri di
langit, yang jauh dari lokasi Yun Che. Setelah itu, dia berbalik dan lenyap
tanpa suara.
0 komentar
Post a Comment